Pertanian Terus Berproduksi, Jokowi: Semoga Saja Tidak Naik
“Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian hadir di sini. Terima kasih Pak Menteri,” katanya.
Ketersediaan dan harga beras yang relatif stabil itu, menurut dia, patut disyukuri.
Pasalnya, negara-negara di Afrika dan beberapa di Asia mulai menghadapi kekurangan pangan yang akut.
Oleh karena itu, kemandirian pangan menjadi penting sehingga orang nomor satu di Indonesia itu mengajak kepada seluruh Bupati dan Wali Kota untuk memanfaatkan lahan-lahan sekecil apapun untuk ditanam, berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari
“Karena kita nanam di mana pun itu tumbuh dan bisa kita panen. Itu penting sekali karena anak-anak kita, di hari ini adalah penentu wajah masa depan Indonesia,” imbuh Presiden.
Mengenai hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul (Mentan SYL) menyampaikan bahwa ketersediaan beras selama 2022 dalam kondisi aman sehingga ke depan Indonesia tidak perlu melakukan impor.
Apa yang dilakukan Mentan SYL Bersama jajarannya itu dinilai oleh Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto, sebagai bukti keberhasilan kerja pemerintah.
“Biasanya Indonesia mengimpor beras. Tapi saat bersama Mentan SYL, saya lihat beras Indonesia cukup, bahkan cenderung surplus atau jumlahnya berlebih,” pungkasnya. (jpnn)