Pertemuan Airlangga-Surya untuk Kepentingan Politik Kebangsaan
“Pengalaman kedua parpol di pemerintahan, saya pikir membuat keduanya akan lebih mudah membangun komunikasi lanjutan," ungkapnya.
Kendati demikian, kedua parpol itu juga dinilai akan sulit bekerja sama dalam bentuk koalisi. Salah satu penyebabnya adalah Golkar dan Nasdem berada dalam poros koalisi yang berbeda.
“Namun menurut saya peluang untuk membangun koalisi di antara keduanya akan sulit dan jalannya sepertinya terjal,” ujar Surokim.
Surokim mengungkapkan Golkar masih akan mengamati perkembangan dinamika politik sembari menunggu arahan dari Jokowi.
"Golkar tentu masih akan melihat situasi dan kondisi. Dan, rasanya masih akan menunggu komando Pak Jokowi dan juga melihat kecenderungan PDIP untuk mengarahkan dukungan KIB. Dan, sepertinya akan berbeda dukungan capres dengan Nasdem,” pungkas Surokim.
Strategi Masa Depan
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menjaga kemungkinan di masa depan.
“Saya melihat pertemuan Paloh dan Airlangga bagian daripada silaturahmi, komunikasi politik untuk melihat segala kemungkinan yang terjadi kedepan dalam konteks menghadapi pemilu 2024, karena ini sudah dekat pertarungan, kontestasi politik di pilpres itu, ritme komunikasi dan pertemuan akan makin sering,” ujar Ujang, Rabu (1/2).