Pertemuan Megawati - Prabowo Penjajakan untuk 2024?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sosial politik UNJ Ubedilah Badrun menilai, pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan penjajakan awal untuk 2024. Sebab tidak menutup kemungkinan, kedua partai itu kembali berkoalisi.
Dia mengungkapkan, pertemuan Prabowo dengan Megawati didasari oleh spirit untuk merawat budaya baik. Terutama untuk menurunkan tensi sosial politik menjaga keutuhan bangsa.
"Itu hal lainnya sebagai penjajakan untuk merencanakan koalisi di 2024," katanya saat dihubungi, Rabu (24/7).
Selain itu, dia menambahkan, tafsir lain dimungkinkan muncul dari pertemuan tersebut. Sebab pertemuan itu bisa dijadikan sebagai momentum permintaan maaf Megawati pada Prabowo.
"Soal luka hati Prabowo yang pernah tergores Megawati soal perjanjian Batu Tulis yang menjanjikan Prabowo Capres 2014 didukung koalisi PDIP-Gerindra namun ditelikung Jokowi. Jadi ada semacam mencairkan ketegangan antar dua tokoh tersebut," jelasnya.
BACA JUGA: Kenapa Ada Pak BG di Pertemuan Megawati dan Prabowo?
Ubedilah mengungkapkan, pertemuan itu juga bisa ditafsirkan ajak untuk bergabung dengan koalisi mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Kemungkinan jabatan yang ditawarkan Megawati untuk Prabowo adalah Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Tetapi nampaknya Prabowo akan memberikan syarat tertentu yang tidak mudah dipenuhi Jokowi terkait gagasan Prabowo soal energi dan pertanian. Itulah sebabnya Jokowi belum mau bertemu bertiga bersama Prabowo dan Megawati karena dampaknya pada susunan kabinet yang akan memicu resistensi partai koalisi Jokowi lainya seperti Golkar,Nasdem, PKB, dan PPP," ujarnya.