Pertemuan Prabowo dan Yenny Wahid Kuatkan Dukungan Warga NU di Pilpres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dengan Putri Gus Dur, Yenny Wahid pada Rabu (6/9) kemarin menjadi upaya untuk menyatukan kekuatan suara Nahdlatul Ulama (NU).
Prabowo pun disebut sebagai sosok yang tepat didukung NU untuk masa mendatang.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam mengatakan pertemuan Prabowo dengan Yenny memang sudah diprediksi akan terjadi. Dia meyakini jelang Pilpres 2024, Yenny berada di kubu Prabowo.
“Pertemuan Pak Prabowo dengan Mbak Yenny bisa dianggap sebagai sebuah upaya untuk mengonsolidasikan basis kekuatan NU yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur,” kata Khoirul kepada wartawan, Jumat (8/9).
Khoirul menuturkan keluarnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Koalisi Indonesia Maju secara otomatis sedikit melemahkan kekuatan dari koalisi yang mengusung Prabowo sebagai presiden tersebut. Maka dari itu, Khoirul menyampaikan Prabowo butuh dorongan dari basis islam moderat.
“Dengan hengkangnya Cak Imin dari kubu Pak Prabowo, maka Pak Prabowo mencoba untuk berhitung ulang dengan mencari satu koalisi aliansi yang barang kali bisa dianggap sebagai antitesa dari kekuatan politik Cak Imin,” terang Khoirul.
Khoirul mengakui jaringan Gusdurian secara struktur memang tidak sekuat NU maupun PKB. Namun, dia menganggap Gusdurian tetap mempunyai basis akar yang tersebar di jaringan kiai sepuh, para santri hingga jaringan pesantren di sejumlah titik di Pulau Jawa.
Sebelumnya, pertemuan yang digelar di kediaman Prabowo tersebut berlangsung secara hangat dan menyejukkan. Usai perbincangan, Prabowo dan Yenny sepakat untuk menatap Pilpres 2024 dengan penuh semangat dan suka cita.