Pertumbuhan Ekonomi Kepri akan Stabil pada Triwulan Ketiga
"Optimisme investasi terlihat dari perbaikan kinerja Penanaman Modal Asing (PMA) dari terkontraksi - 30,5 persen (yoy) pada triwulan pertama membaik menjadi kontraksi -19, 11 persen (yoy) pada triwulan berikutnya," paparnya.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo masih yakin pertumbuhan ekonomi Batam akan tetap tumbuh. Syaratnya yakni menekankan pentingnya kerja kerja lintas sektoral untuk terus menggenjot pertumbuhan ekonomi di Batam.
Dia mengatakan, saat ini ekspor Kepri sudah mulai membaik di semester pertama 2018 dan mengalami peningkatan 10,54 persen. Eskpor non-migas yang paling besar adalah dari industri manufaktur dari Batam, yakni 98,14 persen atau meningkat 0,81 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, adalah mengembangkan sektor pariwisata di Kepri dan Batam. Di mana pariwisata bisa diharapkan untuk menopang perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan pariwisata di tahun ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Menurut mantan Sesmenko Perekonomian tersebut, target 2,4 juta wisman ke Kepri sangat bisa dicapai. Sebab hingga semester I tahun ini jumlah wisman ke Batam saja sudah mencapai 1,2 juta jiwa.
“Dari kedatangan wisman ini jumlahnya sebagian besar melalaui pintu masuk Batam. Sekitar 74,3 persen,” katanya.(ian/leo)