Pertumbuhan Perbankan Melambat, Ini Datanya
jpnn.com - TERNATE – Pertumbuhan perbankan di Maluku Utara pada triwulan kedua 2016 menunjukkan catatan tak menggembirakan. Pertumbuhan perbankan mengalami perlambatan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Malut, Dwi Tugas Waluyanto mengungkapkan, dilihat dari segi kepemilikan pada triwulan kedua 2016, pertumbuhan bank milik pemerintah menunjukkan kontraksi yang cukup dalam.
Sementara bank swasta nasional masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Dia memaparkan, perbankan BUMN di Malut tumbuh melambat dari 15 persen (yoy) pada triwulan lalu, menjadi 10,07 persen (yoy) pada triwulan kedua 2016.
Sementara perbankan swasta nasional tumbuh meningkat menjadi 11,90 persen (yoy) pada triwulan kedua 2016 dari triwulan lalu yang sebesar 7,35 persen (yoy).
“Dampak perlambatan perekonomian global yang masih terasa pada perekonomian nasional dan daerah menjadi pemicu melambatnya aksi ekspansif perbankan,” ujarnya.
Di satu sisi, total aset bank umum di Malut pada triwulan kedua 2016 sebesar Rp 8,25 triliun. Data Kajian Ekonomi Regional (KER) Bank Indonesia menunjukan secara tahunan, aset perbankan Malut tumbuh sebesar 10,92 persen (yoy).
Itu menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 13,70 persen (yoy). Perlambatan pertumbuhan aktiva ini utamanya disumbang oleh pertumbuhan aktiva bank persero dan bank swasta nasional yang melambat selama triwulan kedua 2016.
Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang masih belum menunjukkan perubahan yang signifikan.