Perubahan Iklim Sudah Merata, KLHK Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman menyebut bahwa perubahan iklim saat ini telah terjadi. Perubahan ini berbarengan dengan pergantian dari 2019 ke 2020.
Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang merupakan permulaan dari perubahan iklim. Hujan intensitas tinggi ini datang setelah musim kemarau yang panjang dengan suhu tinggi untuk ukuran Indonesia, hingga di beberapa tempat bisa menyentuh 40 derajat celcius. Ini adalah tanda-tanda dari musim yang sudah tidak berpola.
"Perubahan signifikan terhadap musim, suhu udara dan curah hujan yang terjadi terus menerus selama satu dasawarsa hingga jutaan tahun itulah yang disebut sebagai perubahan iklim,” kata Ruandha, Kamis (2/1).
Dia menuturkan, perubahan iklim merupakan fenomena yang luar biasa besar sekaligus rumit, yang pasti berdampak ke manusia dan makhluk hidup lain di bumi. Untuk itu, demi menghambat dan menghentikan laju perubahan iklim, diperlukan kesadaran dan aksi dari setiap orang.
Ruandha pun meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan tanggung jawab dan target untuk pelestarian bumi.
Kemudian, pemerintah juga perlu melakukan reformasi birokrasi dan langkah-langkah pembenahan (corrective actions) terhadap tata kelola sumber daya alam, dan memperkuat penegakan hukum.
“Dengan begitu, saya optimistis Indonesia akan mampu meningkatkan ambisi dan skala mitigasi, seraya meningkatkan ketahanan iklim atau climate resilience, dan daya adaptasi kita terhadap iklim yang berubah," tambah Ruandha.
KLHK sendiri telah membuat sebuah situs Knowledge Centre Perubahan iklim (ditjenppi.mnlhk.go.id/kcpi).