Perusahaan Modern Andalkan Kreativitas SDM
Hal yang mirip juga diakui Imron Zuhri, Chief Technical Officer dari Dattabot. Dia menegaskan bahwa perusahaannya butuh orang-orang yang bisa bermain. Talenta-talenta merdeka itulah yang mengisi kekosongan sumber daya manusia.
“Data itu diam dan perlu orang yang bisa berinteraksi langsung dengan data. Namun, sebagian besar orang, bermain itu menakutkan. Mereka hanya ingin diberi tugas kerja yang jelas, sementara di perusahaan saya tugas kerjanya tidak jelas,” ujar dia.
Dalam mengatasi hal itu, akhirnya, perusahaan yang dia pimpin mampu merekrut sekitar 200 orang anak muda yang sanggup bermain dengan data. Ijasah mereka ketika sekolah menjadi tidak dipakai lagi, karena mereka menemukan tempat dimana mereka bisa menjadi dirinya sendiri dengan segala kreativitas yang dimilikinya.
Mengenai pencarian talenta merdeka itu, bagi Arleene Yuliana adalah sebuah tantangan tersendiri. Dia mengingatkan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan.
“Kurikulum yang mereka dapatkan di bangku sekolah tidak cukup memfasilitasi talenta-talenta merdeka ini. Di Indonesia, kita hanya melihat kemajuan teknologi hanya dari produknya. Tetapi, kita jarang melihat proses kemajuan teknologi muncul dan berkembang di Indonesia,” tambah dia.
Orang Indonesia hanya terbiasa melihat hasil akhirnya, tidak mementingkan inovasi apa yang dihasilkan dari satu produk, meskipun dihasilkan dari perusahaan yang berbeda. Sesungguhnya, kita hanya perlu melihat kebutuhan nmasyarakat itu apa, dan tidak perlu berpendidikan tinggi untuk punya sensitivitas dalam melihat kebutuhan itu.”(fri/jpnn)