Perusahaan Startup Ini Tidak Kuat Lagi Menghadapi Corona, Kasihan Karyawannya
jpnn.com, JAKARTA - Airy, perusahaan agregator layanan akomodasi dan wisata, dikabarkan akan menghentikan operasinya secara permanen pada akhir bulan ini.
Airy menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 telah mengancam hampir semua sektor bisnis, terutama sektor pariwisata.
Dalam email kepada mitra propertinya, dikutip dari Tech in Asia, Jumat (8/5), Airy mengatakan akan mengakhiri perjanjian dengan mitranya, mengikuti keputusan perusahaan untuk menghentikan kegiatan operasionalnya secara permanen.
"Kami telah melakukan upaya terbaik kami untuk mengatasi dampak dari bencana (internasional) ini. Namun, mengingat penurunan teknis yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia yang kami miliki saat ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan (kegiatan) bisnis kami secara permanen," kata perusahaan itu dalam email.
"Karena alasan ini, setelah 31 Mei 2020, kami tidak dapat menyediakan layanan (lagi) untuk semua mitra kami,” tambah Airy.
Antara telah menghubungi Airy untuk mengkonfirmasi kabar tersebut. Namun juru bicara perusahaan tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang hal ini.
Sementara itu, dalam wawancara dengan Tech in Asia pada bulan Maret, CEO Airy Louis Alfonso Kodoatie mengatakan bahwa perusahaan melakukan perubahan strategi untuk mengurangi dampak pandemi yang telah mempengaruhi tingkat hunian Airy.
"Kami optimis pandemi akan segera teratasi dan industri perjalanan dapat pulih. Dengan teknologi dan kualitas layanan yang tepat, kami yakin bahwa Airy dapat bangkit kembali lebih cepat dan memulihkan bisnis kami seperti sebelumnya," kata Kodoatie saat itu.