Perwira Polisi Disebut Periksa Teman Bobo Samad saat Dikeroyok TNI AL
Namun, karena dianggap melawan akhirnya petugas yang merazia mengeroyok Arsya. Dia pun mengalami luka serius, bahkan tulang rusuknya patah. "Dilanjutkan dengan pemborgolan oleh para prajurit Pomal terhadap dua Pamen Polri itu," kata Rikwanto.
Kadispen TNI AL Laksamana Manahan Simorangkir, menegaskan bahwa saat razia gabungan itu anggota Polri ditengarai mabuk dan menodongkan senjata. "Mereka seperti orang mabuk karena mereka seolah-olah tak peduli dengan situasi. Kalau normalkan bisa tahu ada operasi dan koordinasi sama kita," kata Manahan.
Menurutnya, kalau mereka melaksanakan tugas, kenapa tidak mau menunjukkan identitas. Setelah ditangkap, kata dia, baru mengaku anggota Polri. "Kita sempat ajukan saran untuk tes urine tapi mereka tidak mau," katanya.
Dia menegaskan pemukulan yang terjadi kepada mereka merupakan bentuk pembelaan diri oleh anggota TNI. "Pemukulan membela diri karena mereka mengacungkan pistol," kata Mahanan. Hal ini pun dibantah Rikwanto. Menurut dia, tidak ada mabuk-mabukan, narkoba, perempuan, maupun anggota Polri yang mengacungkan senjata api saat dirazia. (boy/jpnn)