Perwira Polisi Disebut Periksa Teman Bobo Samad saat Dikeroyok TNI AL
jpnn.com - JAKARTA - Kini beredar kabar bahwa perwira Polri, Kompol Arsya Khadafi, Budi Hermanto, yang terjaring razia dan dikeroyok oknum POM TNI Angkatan Laut (Pomal) di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2) saat itu tengah memeriksa seorang saksi suatu kasus yang ditangani Bareskrim Mabes Polri.
Saksi itu disebut-sebut pelapor Ketua KPK Abraham Samad, Feriyani Lim. Feriyani juga disebut-sebut sebagai teman bobok Abraham seperti foto yang kini beredar. Namun, kabar ini langsung dibantah oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Rikwanto.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menegaskan bahwa tidak ada Feriyani di lokasi pengeroyokan. "Feriyani tidak ada (di lokasi)," kata Rikwanto ketika dikonfirmasi JPNN, Selasa (10/2).
Mantan Kapolres Klaten, Jawa Tengah, itu pun menegaskan bahwa saat itu anggota Polri yang ada di sana tidak sedang mengurusi kasus yang melibatkan Feriyani. Lebih lanjut Rikwanto menegaskan, saat ini Kompol Arsya masih dalam perawatan di rumah sakit. “Kondisinya mulai membaik," ungkapnya.
Arsya diketahui dirawat di RS Siloam, kawasan Semanggi, Jaksel. Arsya juga sudah melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan tulang rusuknya patah itu ke Polda Metro Jaya. "Laporannya ditangani Polda Metro Jaya," kata Rikwanto.
Sebelumnya diberitakan, tiga perwira Polri Kompol Arsya Khadafi, Kompol Budi Hermanto dan Iptu Rovan, diduga dianiaya di Bengkel Cafe.
Menurut Rikwanto, kejadian berawal saat sekitar 30 anggota Pomal merazia cafe tersebut. Budi dan Arsya yang berada di salah satu ruangan, juga menjadi sasaran razia. Budi tercatat sebagai tim Satgas Bareskrim Mabes Polri dan Arsya merupakan tim Satgas Polda Metro Jaya.
Menurut Rikwanto, anggota Polri tersebut berkumpul di Bengkel Cafe untuk membahas hasil penyelidikan kasus. Namun di saat bersamaan, puluhan anggota Pomal datang untuk merazia. Budi dan Arsya pun sudah menunjukkan surat perintah tugas dan mengaku tengah menjalankan tugas.