Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesan Anti Obesitas Picu Gangguan Makan pada Remaja di Australia

Minggu, 11 September 2016 – 21:00 WIB
Pesan Anti Obesitas Picu Gangguan Makan pada Remaja di Australia - JPNN.COM
Pesan Anti Obesitas Picu Gangguan Makan pada Remaja di Australia

Jumlah penderita gangguan makan semakin meningkat dan pesan anti obesitas berkontribusi pada perilaku ini. Demikian dikatakan Butterfly Foundation.

Anggota Dewan Butterfly Foundation dan dokter klinis Dr Richard Newtown mengatakan anak-anak berusia mulai dari 6 tahun terdampak perilaku ini.
"Semakin banyak dan semakin muda saja anak-anak yang mengalami kegelisahan dan stress dan didapati gejala ini sulit untuk diatasi,” katanya.
"Pada saat yang bersamaan kita juga melihat masyarakat semakin memberi penekanan pada upaya menghindari obesitas, mengontrol berat badan dan bentuk tubuh melalui diet.”
Dr Newton mengatakan semakin muda saja orang-orang yang terpapar secara berlebihan pada keinginan memiliki bentuk tubuh yang tidak realisitis,”
"Kita masih menghadapi paparan pesan yang berlebihan mengenai bentuk tubuh ideal dan tidak mungkin dicapai dan kesempurnaan bentuk tubuh,” katanya.
"Yang saya duga, bagi orang yang terganggu dan mengalami kegelisahan, maka hal ini akan bertidak sebagai pemicu untuk melakukan diet dan kemudian mengembangkan gangguan pola makan.”
Dr Peter O'Keefe, psikiatri dari Geelong Clinic, sepakat memang terjadi dampak dari pesan anti obesitas.

Dia mengatakan hal ini tampaknya berhasil mempengaruhi anak-anak yang berusia lebih mudah dan perilaku pola makan ini bisa memicu gangguan makan.
Kebutuhan perawatan rawat inap di rumah sakit dalam sistem publik bagi penderita gangguan makan juga sangat terbatas dengan hanya ada 37 tempat tidur tersedia di seluruh Australia.
Tapi Dr O'Keefe mengatakan perawatan di rumah sakit harus menjadi pilihan terakhir.
"Pengobatan utama pada orang muda berbasis terapi didalam keluarga," katanya.
"Orang tua harus dilatih bagaimana menjaga anak-anak mereka. Tujuannya adalah untuk menghindari rumah sakit."
Pasien menderita luka mental

Pesan Anti Obesitas Picu Gangguan Makan pada Remaja di Australia
Madeline Baker, Ali Binedell dan Izabel Muraca ketiga remaja yang memulai program Nurture for Hope.

ABC News: Joanna Crothers


Madeline Baker dirawat di rumah sakit akibat anorexia nervosa sebanyak 13 kali dalam dua tahun belakangan.
Sekarang ia sudah pulih, Ia mengatakan pengalamannya sebagai pasien rawat inap di sebuah klinik swasta seperti berada di kamp militer dan sangat teratur.
Dia sering dipasangi tabung nasogastrik ke tenggorokannya selama berminggu-minggu dan semua barang miliknya dibawa pergi.
"Kami diberikan makan enam kali sehari dan setiap kali jadwal makan selalu ada periode pengawasan sehingga kami tidak bisa meninggalkan ruang makan selama satu setengah jam setelah makan," kata Baker.
"Kemudian sementara kita memiliki sesi relaksasi, sesi kelompok, tetapi sesi ini dipaksakan, jadi cukup menarik. Dimana didalamnya banyak orang hanya akan tidur di dalam sesi itu."
Dia bilang dia banyak ditinggalkan sendirian sepanjang hari yang menyebabkan dia mengalami kegelisahannya.
"Aku tidak pernah membenci diriku begitu besar seperti yang saya alami ketika berada di rumah sakit dan saya percaya bahwa situasinya akan berbeda - saya tidak akan menderita gangguan gelisah seperti yang sekarang saya alami dan mungkin kondisi saya juga akan sedikit berbeda jika saja ada pengobatan yang berbeda,”

Baker mengatakan sementara pengobatan klinis benar-benar diperlukan, program rawat inap perlu lebih manusiawi.
"Beberapa teman saya masih belum keluar," katanya.
Program mentor sebaya
Baker mengikuti sebuah kompetisi Geelong bernama Upstart.
Sebuah program tantangan dengan dua orang teman yang mencoba dan membuat perbedaan, dan mereka memenangkan kompetisi ini.
Upstart adalah kompetisi kewirausahaan yang memungkinkan siswa SMA mengembangkan ide-ide start-up dan bekerja dengan mentor untuk membangun bisnis mereka.
Kelompok ini didirikan kelompok asuhan bagi mereka yang akan menjalani pengobatan gangguan makan.
"Ini program kunjungan antar teman sebaya dimana pasien bisa memiliki seseorang yang akan mengunjunginya secara rutin dan melakukan kegiatan social dan kemudian membentuk kelompok dengan seseorang yang bertindak sebegai mentor setelah mereka meninggalkan rumah sakit untuk menghindari kekambuhan,” kata Baker.
Ali Binedell mengatakan kelompok ini berharap organisasi nirlaba mereka bisa memiliki kantor di setiap negara bagian.
"Saya sudah belajar banyak tidak hanya mengenai apa yang bisa saya lakukan, tapi bagaimana bisnis saya bisa berlanjut. Saya sekarang bisa di telepon sepanjang hari sepanjang pekan. Kami ingin bekerja dengan pemerintah nantinya," katanya.
Dr O'Keefe mengatakan ini gagasan yang sangat bagus, tapi relawan kegiatan ini perlu terlatih dan mengawasi secara hati-hati.
Dia setuju kalau program rawat inap sulit untuk dilakukan, namun Ia menekankan kalau upaya utama yang perlu dilakukan pada perawatan medis adalah karena kondisi pasien sering sangat tidak sehat secara fisik ketika mereka tiba di rumah sakit.
"Saya yakin itu bukan pengalaman yang menyenangkan dan itu akan sangat baik jika dialokasikan lebih banyak sumber daya dalam upaya membuat pengobatan ini menjadi kurang bersifat traumatis" katanya.
Mereka yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi saluran dukungan nasional Butterfly Foundation di: 1800 33 4673.

Jumlah penderita gangguan makan semakin meningkat dan pesan anti obesitas berkontribusi pada perilaku ini. Demikian dikatakan Butterfly Foundation.Anggota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News