Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan

Sabtu, 23 September 2017 – 21:12 WIB
Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan - JPNN.COM
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum TMP Maruarar Sirait (keduanya berjaket merah) dalam acara kirab kebangsaan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/9). Foto: publicist PDIP for JPNN

jpnn.com, SAMOSIR - Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjagan ekonomi dan sosial yang masih berlangsung. Menurutnya, radikalisme bukanlah jawaban bagi persoalan kesenjangan.

Maruarar mengatakan itu saat menyampaikan kata sambutan pada kirab kebangsaan yang digelar TMP di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/9). "Kita tahu banyak yang mengatakan kesenjangan, saya setuju tapi tidak dihadapi dengan radikalisme tapi dengan pemerataan," ujarnya di acara yang juga dihadiri Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto itu.

Ara -panggilan akrab Maruarar- mengatakan, kirab kebangsaan itu untuk untuk menyuarakan penolakan atas radikalisme dan terorisme. Karena itu, TMP mengajak anak-anak muda di Samosir sebagai generasi penerus untuk ikut dalam kirab.

Politikus PDIP itu menambahkan, kesenjangan masih menjadi tantangan dan persoalan tersendiri. Untuk itu, katanya, harus ada kebersamaan dalam mengatasinya.

Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan

”Bekerja bersama untuk menciptakan pemerataan dan menghilangkan kesenjangan sosial,” kata legislator PDIP itu.

Dalam rangka mengatasi kesenjangan, kata Ara, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberi respons yang baik. Misalnya dengan menggenjot program-program infrastruktur untuk mengatasi kesenjangan antar-wilayah.

Selain itu, lanjutnya, pemerintahan Presiden Jokowi juga membuat program-program prorakyat. Antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIP) untuk bidang kesehatan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk sektor pendidikan yang telah dinikmati puluhan juta penduduk Indonesia.

Indonesia sampai saat ini masih menghadapi persoalan kesenjangan ekonomi dan sosial. Namun, solusi bagi kesenjangan jelas bukan radikalisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News