Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan

Sabtu, 23 September 2017 – 21:12 WIB
Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan - JPNN.COM
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum TMP Maruarar Sirait (keduanya berjaket merah) dalam acara kirab kebangsaan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/9). Foto: publicist PDIP for JPNN

Yang juga menonjol dari kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi adalah program dana desa. “Tidak ada presiden yang memberikan anggaran (dana desa, red) sebesar Presiden Jokowi. Jadi jangan menjawab kesenjangan dengan radikalisme," tutur Ara di hadapan belasan ribu massa yang mengikuti kirab.

Kegiatan kirab kebangsaan yang digelar TMP itu menempuh rute sejauh 2 kilometer dari titik start di Terminal Onan Rungu hingga finis di tanah lapang Pangururan. Selain Hasto, ada pula Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan wakilnya, Juang Sinaga yang ikut menyemarakkan kibar itu.

Mantan presenter yang kini menjadi kader TMP sekaligus legislator PDIP, Nico Siahaan juga ikut kirab. TMP juga membawa penyanyi Edo Kondologit untuk bernyanyi.

Pesan Bang Ara: Radikalisme Bukan Solusi bagi Kesenjangan

Hasto yang melihat langsung gereget kirab kebangsaan itu langsung menyampaikan apresiasinya kepada TMP. Saat menyampaikan kata sambutan sebelum pelepasan pawai, Hasto memuji langkah TMP memilih Samosir sebagai tempat untuk menyelenggarakan kirab kebangsaan.

“Apalagi Samosir dikenal sebagai pusat kebudayaan. Untuk itu, DPP PDI Perjuangan memberikan apresiasi kepada TMP yang menggelorakan semangat cinta tanah air, menggaungkan Pancasila dari Samosir," ujar Hasto.

Pria asal Yogyakarta itu menambahkan, kirab kebangsaan itu penting untuk menjaga Indonesia yang dikenal punya berbagai macam suku dan budaya. Sebab, kirab kebangsaan mengusung semangat persatuan Indonesia.

“Mari kita bumikan Pancasila dangan semangat gotong royong dan kebangsaan serta tidak membeda-bedakan warga negara. Kita adalah satu apa pun agama, suku bangsa dan status sosial," papar Hasto yang di akhir acara sempat diajak manortor.(ysa/rmol/jpg)

Indonesia sampai saat ini masih menghadapi persoalan kesenjangan ekonomi dan sosial. Namun, solusi bagi kesenjangan jelas bukan radikalisme.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News