Pesan Bu Mega untuk Para Sejarawan Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendorong para arkeolog dan sejarawan Indonesia lebih getol meneliti sejarah Tanah Air. Presiden Kelima RI itu menginginkan sejarah Indonesia sejak zaman kerajaan bisa didokumentasikan dengan baik.
Megawati menyampaikan hal itu saat membuka focus group discussion bertema Kajian Nusantara dan Jalur Rempah di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (2/12). Menurut Megawati, dirinya semasa menjadi Presiden pada 2001-2004 sudah berupaya memulangkan benda-benda bersejarah asal Indonesia yang ada di mancanegara.
"Saya sewaktu menjabat Presiden RI meminta kepada Pemerintah Belanda agar benda-benda bersejarah dikembalikan ke Indonesia," kata Megawati.
Sejumlah sejarawan juga hadir dalam diskusi itu. Antara lain Prof (Ris) Dr. Asvi Warman Adam dari LIPI, Bondan Kanumoyoso (Universitas Indonesia), Daniel Dhakidae (Prisma Resource Center) dan Bonnie Triyana (Majalah Historia).
Megawati menuturkan, dirinya setiap melawat ke mancanegara kerap berdialog dengan para pimpinan negeri yang dikunjunginya. Dari dialog-dialog itu pula putri Proklamator RI Bung Karno tersebut makin ingin tahu sejarah perjalanan Indonesia sejak masih terdiri dari berbagai kerajaan.
Tokoh kelahiran Yogyakarta itu mengaku terinspirasi kemampuan negara lain mendokumentasikan sejarah. Oleh karena itu, Megawati ingin sejarawan Indonesia melakukan hal serupa.
Menurut Megawati, mencatat sejarah juga bagian dari mendata kekayaan Indonesia, termasuk flora dan faunanya. "Kita harus mendata potensi kekayaan hayati dan budaya di seluruh Nusantara," tambah Megawati.
Selain itu, Megawati juga menyinggung soal kekayaan kuliner Nusantara. Ibu tiga anak itu lantas menyinggung tentang buku Mustika Rasa warisan Bung Karno.