Pesan Hamdan Zoelva untuk Ferry Juliantono di Tasyakuran Syarikat Islam
Ferry mengatakan bahwa pemisahan Kementerian Koperasi dan Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah ada hikmahnya.
Menurut dia, jika selama ini koperasi identik dengan usaha kecil, maka sebenarnya koperasi juga bisa masuk sektor besar seperti perhotelan, pengelolaan sumber daya alam, punya kapal tanker, dan lain-lain.
"Untuk itu, Kemenkop mengusulkan ke KemenPAN-RB agar Kemenkop bisa menjadi klaster kelompok 2 dengan great B, agar anggaran untuk koperasi bisa bertambah, punya kepanjangan tangan sampai ke kabupaten/kota untuk menambah daya dorong yang besar bagi gerakan koperasi," papar Ferry.
Dia memberi contoh bukti bahwa koperasi di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, mampu masuk ke sektor pengelolaan minyak eks Pertamina dengan 15 barel per hari.
Ferry menambahkan bahwa program Kemenkop UKM 2025 nanti ialah agar 10 persen energi di Perusahaan Listrik Negara dengan energi hijau dari limbah sawit dikelola koperasi sebagai bahan baku untuk PLN.
Kemudian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Agraria agar koperasi juga bisa masuk ke perkebunan, crude palm oil (CPO) dan produk turunanannya hingga target aset koperasi sampai Rp 1.000 triliun bisa tercapai.
"Tangggal 23 Oktober nanti rapat kabinet pertama. Kami mencoba menyakinkan Bapak Presiden agar Kemenkop dinaikkan ke kementerian great B dan pengadaan sarana pertanian dikembalikan ke koperasi untuk menjamin usaha petani," kata Ferry Juliantono. (*/boy/jpnn)