Pesan Menpora, Pemuda Harus Kreatif dan Berdaya Saing Menghadapi Bonus Demografi
Dia juga berharap dengan adanya sinergitas dan kerja sama kementerian dan lembaga tingkat pusat, serta peran yang signifikan pemerintah daerah, pembangunan pemuda yang tangguh dan kompetitif dan berdaya saing bisa segera terwujud.
"Urusan kepemudaan bukan urusan Kemenpora RI semata, tetapi menjadi tanggung jawab bersama karena berkaitan dengan pembangunan sumberdaya manusia dan berkaitan dengan cara membangun masa depan bangsa," tegas Zainudin.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam forum yang sama menyambut baik dan mendukung penuh upaya penguatan sinergitas lintas pemuda melalui dokumen kepemudaan.
Menurutnya, pemuda adalah aktor potensial dan sangat berkontribusi dalam pembangunan nasional. "Pembangunan pemuda merupakan agenda strategis dalam menyiapkan pemuda yang tangguh yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa dan serta memanfaatkan peluang demografi," katanya.
Saat ini jumlah pemuda Indonesia berusia 15-30 tahun berjumlah 64,19 juta jiwa (BPS 2019) atau 25,02 persen dari total penduduk Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa pemuda Indonesia harus punya pengetahuan, keterampilan, karakter kuat dan jiwa patriotisme yang terus menyala.
"Keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memanfaatkan momentum bonus demografi yang akan dihadapi bangsa. Negara Jepang dan Cina yang menjadi negara maju dahulu pernah mengalami bonus demografi dan berhasil memanfatkannya dengan sebaik-baiknya," kata Menko PMK Muhadjir Effendy di acara itu.(*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: