Pesan Ombudsman untuk Nadiem Makarim: Jangan Lupa Ada Masalah Sistem Zonasi Sekolah
Sejumlah rekomendasi itu bisa menjadi masukan untuk Mendikbud Nadiem Makarim untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.
Sementara itu, menurut Prof. Dr. Emil Salim ahli ekonomi dan Mantan Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup di masa Presiden Soeharto, pendapatan negara, terutama pendapatan negara yang surplus, harus digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang dirasakan langsung oleh banyak masyarakat. “Bukan hanya asal bangun infratruktur saja,” paparnya.
Dia mencontohkan bagaimana pemerintah Indonesia menggunakan surplus dari kenaikan neraca minyak bumi yang terjadi pada 70-an untuk pembangunan sekolah-sekolah di desa dan daerah tertinggal.
Menurut dia, Presiden Soeharto pada waktu itu langsung terjun ke lapangan dan mengatakan harus membangun sekolah-sekolah itu supaya terjadi pemerataan pada masyarakat, terutama pemerataan pendidikan sekolah dasar di Indonesia.
"Masyarakat tahu mereka harus sekolah tetapi pada waktu itu belum ada gedung sekolah. Saat gedung-gedung sekolah selesai dibangun, dinamika semangat untuk sekolah tinggi dan tercapailah pemerataan," ujar Emil.
Keberhasilan SD Inpres ini bahkan mengantarkan salah satu dari tiga ekonom asal Amerika meraih nobel mereka adalah Abhijit Banerjee, Esther Duflo dan Michael Kremer.
Penelitian Duflo diterbitkan di Agustus tahun 2000 dengan judul schooling and labor market consequences of school construction in Indonesia: evidence from an unusual policy experiment (konsekuensi sekolah dan pasar tenaga kerja dari pembangunan sekolah di Indonesia: bukti dari eksperimen kebijakan yang tidak biasa).
Dalam abstraksinya dia menjelaskan penelitian ini berbasis pada realita yang terjadi di Indonesia tahun 1973 dan 1978.