Pesawat Militer Myanmar Jatuh, Serpihan Ditemukan, 120 Orang Belum Jelas Nasibnya
jpnn.com, DAWEI - Pesawat militer Myanmar Shaanxi Y-8-200F tidak pernah sampai ke tujuan. Burung Besi buatan Tiongkok dengan nomor seri 5820 itu Rabu (7/6) kemarin terjatuh. Serpihan pesawat sudah ditemukan di Laut Andaman.
Ada 120 orang di dalam pesawat nahas tersebut. Perinciannya, 14 kru dan 106 prajurit beserta keluarga mereka. Belasan di antaranya adalah anak-anak.
Belum diketahui apakah ada yang berhasil selamat atau tidak. ’’Sekarang mereka (petugas) telah menemukan serpihan pesawat yang hancur di laut. Jaraknya 218 kilometer dari Kota Dawei,’’ ujar Naing Lin Zaw, petugas pariwisata di Kota Myeik. Pencarian korban masih terus berlangsung.
Pesawat berkapasitas 200 orang tersebut berangkat dari Kota Myeik pukul 13.06 waktu setempat dengan tujuan ke Yangon. Sekitar 29 menit kemudian, pesawat tersebut tiba-tiba hilang kontak.
Posisi terakhir pesawat berada di ketinggian 18 ribu kaki di atas Laut Andaman dan berjarak sekitar 70 kilometer di sisi barat Kota Dawei. ’’Kami tidak tahu apa yang terjadi setelah pesawat hilang kontak,’’ ujar Kyaw Kyaw Htey, petugas penerbangan sipil di bandara Myeik.
Saat pesawat lepas landas, kondisi cuaca dan jarak pandang normal. Ada kemungkinan pesawat yang dibeli Maret 2016 itu terjatuh karena masalah teknis. Sejak pesawat hilang kontak, militer Myanmar menerjunkan enam kapal angkatan laut dan tiga pesawat militer untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. (reuters/aljazeera/sha/c15/any)