Pesawat Rakitan yang Terbang sampai Malaysia
Selasa, 18 Agustus 2009 – 08:38 WIB
Setelah pekerjaan itu selesai, baru dipasang kursi pesawat, diikuti memfungsikan saluran bahan bakar. Termasuk, memasang avionic atau listrik pesawat. Perakitan ditutup dengan mengecat bodi pesawat. Jabiru J-200 dirampungkan sekitar tiga bulan. "Tiap hari dikerjakan sampai lembur-lembur," kata Haekal yang baru ikut merakit pesawat pada 2009.
Setelah pesawat jadi, mulai dilakukan uji coba. Jabiru pertama diuji coba pada 2004 di lapangan terbang Pondok Cabe. Kini Jabiru sering dipakai untuk berbagai kepentingan. Misalnya, studi banding masalah pesawat di Malaysia. "Pendamping kami pernah menerbangkan ke Malaysia. Pesawat ini memang sudah teruji," ujar siswa berusia 18 tahun tersebut. Pesawat itu juga pernah menghadiri undangan pameran modifikasi di Singapura. Jabiru juga sering dipakai atlet Federasi Aero Sport Indonesia.
Pada 2005, siswa SMKN 29 merakit pesawat lagi. Kali ini, model sayapnya lebih panjang. Pesawat diberi nama J-430. Ada dua jenis pesawat tersebut. Setahun kemudian merakit dua jenis pesawat lagi, J-400.Saat ini sekolah yang terletak di Kebayoran Baru itu tengah menyelesaikan pesawat berkapasitas empat tempat duduk. Kabarnya, Depdiknas bakal memberikan bantuan bahan perakitan maupun pesawat yang sudah jadi. "Katanya, untuk proyek pembelajaran siswa," kata Haekal.