Pesawat Rakitan yang Terbang sampai Malaysia
Selasa, 18 Agustus 2009 – 08:38 WIB
Instruktur siswa SMKN 29 Sugeng Sukarsono mengatakan, sebagai sekolah penerbangan, sudah sepatutnya siswa bisa menghasilkan pesawat sendiri. Selanjutnya siswa ditarget tidak hanya mampu merakit, tapi juga membuat pesawat. "Startnya tahun ini. Bahan-bahannya juga mudah (didapat)," katanya. Nanti SMKN 29 Jakarta akan membuat brand sendiri. Yaitu, pesawat SMK.
Dengan kemampuan itu, lanjut Sugeng, para siswanya punya peluang besar bekerja di industri pesawat. Tidak sedikit lulusan sekolah itu yang langsung direkrut perusahaan penerbangan.
Sekolah sendiri, meski saat ini belum ada pesanan dari kalangan industri, sudah mendapat order perorangan terkait perakitan pesawat. "Kami lihat prospeknya amat bagus. Dengan demikian, lulusan jurusan ini nanti semakin dibutuhkan," kata pria kelahiran Bogor pada 1963 itu.
Karya siswa SMKN 4 Jakarta juga dijubeli pengunjung pameran. Para siswa itu tidak hanya pamer karya, tapi juga memasarkan motor rakitannya. Mereka dengan senyum ramah dan sabar menjelaskan keunggulan motornya, Kanzen tipe Esemka.Heru Afrizal, salah seorang siswa jurusan otomotif SMKN 4, mengatakan bahwa dia bersama sembilan kawannya mulai merakit motor sejak Februari lalu. Ketika itu, sekolah mereka mulai menjalin kerja sama dengan PT Inti Kanzen Motor Indonesia. Mereka disuplai bahan untuk dirakit. Rakitan siswa SMK itu diharapkan berstandar pabrikan.