Pesona Sebastian Kurz, Kepala Pemerintahan Termuda di Eropa
Dalam jumpa pers pertama setelah pengumuman hasil perolehan suara yang dimenangkan OVP, Kurz langsung diserbu para pendukung dan penggemarnya. Mereka berebut menjabat tangan Kurz dan berfoto bersama.
Selama sekitar dua jam, acara partai itu berubah menjadi acara jumpa fans. Kurz dengan dress code favoritnya, kemeja tanpa dasi dan celana formal, selalu menjadi magnet di mana pun berada.
Namun, sebesar apa pun pesona Kurz, baik secara politik maupun fisik, dia tidak akan bisa membentuk pemerintahan sendiri. Sebab, kendati menang, OVP tidak mencapai suara mayoritas.
OVP membutuhkan sekutu untuk membentuk pemerintahan koalisi. Bagi Kurz, menentukan sekutu politik tidak mudah. Sebab, mitra koalisi OVP bisa saja menjadi jebakan bagi pemimpin milenial pertama Eropa itu.
Hasil perolehan suara sementara Minggu menempatkan Partai Kebebasan (Freedom Party atau Freiheitliche Partei Ousterreichs alias FPO) pada peringkat kedua dengan dukungan 27,4 persen.
Sementara itu, Partai Sosial Demokratik yang kini menguasai pemerintahan bersama OVP berada di posisi ketiga dengan 26,7 persen suara.
”Jika Kurz memilih berkoalisi dengan FPO, semuanya akan berubah.” Demikian prediksi The Local dalam editorialnya kemarin.
Pesona Kurz diramalkan langsung lenyap jika OVP berkoalisi dengan FPO yang menganut ideologi sayap kanan ekstrem. Citra Austria sebagai negara netral pun akan luntur karena kombinasi kebijakan OVP dan FPO yang sama-sama tak berpihak pada imigran. (AP/Reuters/theindependent/hep/c6/any)