Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pesta Haram Tukar Pasangan, Harus Tunjukkan Buku Nikah

Kamis, 26 April 2018 – 06:33 WIB
Pesta Haram Tukar Pasangan, Harus Tunjukkan Buku Nikah - JPNN.COM
Ilustrasi buku nikah. Foto: dok.JPG

Salah seorang pengelola hotel di Palembang yang tak mau disebut namanya, mengaku praktik swinger ini sudah berlangsung lama, mungkin sekitar 10 tahun. “Ada komunitasnya. Baru sekarang saja terungkap di Surabaya. Selain di Surabaya, juga ada di Jakarta, dan Palembang mungkin saja ada,” ungkapnya, Rabu (25/4).

Dalam praktiknya, kata dia, swinger yang asli bukan praktik prostitusi, tapi suka sama suka. “Bahkan biasanya antarpasutri yang mau melakukan itu saling tunjuk surat nikah bahwa betul-betul istri sah orang tersebut. Alasannya daripada selingkuh, lebih baik swinger lebih aman, karena ini kan bukan kejahatan. Yang melakukan rata-rata berkelompok 3-5 pasangan (pesta seks, red),” bebernya.

Dikatakan, pada kasus seperti ini biasanya yang melakukan kalangan eksekutif muda. “Mungkin kalau lihat istri sendiri bosan, beda kalau coba yang baru. Tapi sebenarnya praktik swinger ini untuk memunculkan hasrat saja, senang saling tukar istri, setelah itu nanti kembali lagi ke istri masing-masing,” bebernya.

Untuk lokasi, ujarnya, bisa di rumah atau hotel. “Tapi kalau hotel, karena banyak pasangan paling tidak harus kamar besar contohnya suite. Makanya saya rasa jarang praktik itu di hotel,” ungkapnya.

Meski, kata dia, setiap tamu memiliki privasi masing-masing dan hotel pun tak berhak menanyai kepentingan tamunya. “Kecuali kalau kasus narkoba, kami kerja sama dengan kepolisian jika ada temuan atau hal mencurigakan. Tapi swinger tidak,” cetusnya.

Lalu bagaimana dengan grup swinger yang rambah internet? “Swinger ini sebenarnya privat, mana mau pasangan menampilkan diri seperti itu,” jelasnya. Jadi jika ada grup menawarkan diri via media sosial atau internet, kata dia, itu sudah jadi praktik prostitusi, cuma ala swinger.

“Kalau di media sosial itu ada cewek bispak atau bisyar yang suka long stay dan menerima tamu di hotel, ada juga girl friend experience (GFE), kalau ini ala swinger. Prostitusi itu juga banyak bentuk, intinya gaet pelanggan,” bebernya. Makanya beberapa pasangan biasanya memasang tarif.

Dia bahkan yakin prostitusi online itu sudah dimobilisasi dengan satu big bos meskipun sampai ke daerah-daerah. Tak heran jika di group swinger pun ada grup beberapa kota. “Cuma ada yang lewat muncikari, atau yang langsung ‘jualan’ sendiri. swinger pun begitu,” imbuhnya.

Praktik pesta haram dengan cara tukar pasangan suami istri yang sah, yang kerap disebut swinger, terindikasi terjadi di banyak daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close