Peta Suara Pilkada DKI di Facebook
Dua metode yang coba disandingkan oleh Intrans ini memang menemui kerumitan ketika mencoba mengerucut pada kesimpulan mengenai elektabilitas. Atau lebih tepatnya, bagaimana sebuah data percakapan bisa menghasilkan sebuah formula untuk menetapkan elektabilitas.
Dari metode itu, Intrans mendapatkan tiga hal. Pertama, dengan menggunakan Facebook Lead, dengan tingkat validitas tinggi dalam hal wilayah, demografi, dan jawaban akan pertanyaan, maka berbagai percakapan berbasis geografi dan demografi bisa diverifikasi sebagai sample penelitian.
Kedua, perbincangan dan sentiment di media sosial, ditujukan pada respon terhadap konten yang diposting oleh akun-akun sumber (official account atau akun relawan).
Ketiga, data penelitian menjadi lebih simple dan tidak melebar ke akun-akun influencer, dengan asumsi bahwa influencer dipastikan juga mengambil konten darin akun-akun utama pasangan calon.
Dari proses yang dilakukan Intrans dengan dihubungkan dengan elektabilitas tiga kandidat Pilkada DKI, ditemukan bahwa pasangan Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat unggul dengan angka 50 persen, disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno 30,5 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 19,5 persen.
Sementara dengan menggunakan perbincangan, setimen dan respon audiens, pasangan Ahok-Djarot unggul dengan angka 51 persen, disusul Anies-Sandi 25 persen dan Agus-Sylvi 24 persen. (jpnn)