Petani Berharap Harga Garam Tak Anjlok
Rabu, 19 September 2018 – 11:01 WIB
jpnn.com, GRESIK - Hasil panen petani garam di Kota Giri berlimpah. Itu tak lepas dari musim kemarau panjang. Abdurrahman, misalnya. Petani asal Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, itu memaksimalkan lahannya untuk mendapat garam berkualitas.
Setiap sak berisi 50 kilogram. Sementara itu, ukuran sepetak lahan sekitar 400 meter persegi.
Di Desa Banyuwangi, ada dua sistem pengolahan tambak garam. Yakni, menggunakan alas terpal dan alami. Abdurrahman memilih cara alami meskipun penggunaan alas terpal lebih produktif. Alasannya, dia tidak memiliki biaya untuk pembelian terpal. ''Dengan alas terpal, cara pengolahan lebih cepat. Karena garam bisa tidak bercampur tanah. Tapi, harga terpalnya masih mahal,'' ungkap lelaki 42 tahun kelahiran Sampang, Madura, itu.