Peternak Merasakan Manfaat Orkestrasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dari NFA
Pernyataan Suwardi diamini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB Abdul Azis. Aziz mengaku, NFA mempertemukan antara asosiasi peternak dari luar daerah dengan asosiasi petani jagung di wilayahnya. Hasilnya, 500 ton dari 600 ton jagung yang diproduksi di NTB berhasil diserap pasar.
"Sehingga harga yang diharapkan petani, kendati belum seperti yang ditetapkan Badan Pangan Nasional, tetapi sudah jauh lebih baik," ucap dia. Menurut Azis, cara seperti itu cukup membantu petani.
Aziz menjelaskan, NTB surplus produksi jagung dan beras. Pada saat panen, kata dia, harga seringkali jatuh.
"Gabah dan jagung ini pada saat panen raya di Sumbawa selalu ribut, harganya jatuh di bawah HPP. Kebanyakan (petani) menyalahkan kita. Ini selalu jadi pikiran saya," kata dia.
Diakui Aziz, hadirnya NFA tak ubahnya 'dewa penolong'. NFA antara lain memberikan bantuan infrastruktur penyimpanan daging beku.
Ada pelatihan petani cabe dan bawang. Bulog juga membangun silo untuk menyimpan jagung dan gabah. "Sebelum NFA turun, saya kelabakan juga terkait dengan tuntutan masyarakat terkait stabilisasi harga jagung," tambahnya.
Orkestrasi Supply-Demand
Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin berharap kinerja NFA ditingkatkan lagi.