Petinggi FIFA Dicokok FBI, Ini Kata Menpora Iman Nahrawi
jpnn.com - MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan bahwa dirinya siap bertanggungjawab dengan kondisi persepakbolaan nasional saat ini. Menurutnya, berbagai langkah yang sudah dilakukan merupakan upaya dan tekad untuk memperbaiki tata kelola persepakbolaan nasional.
"Ada atau tidak ada sanksi, saya tegaskan bahwa Imam Nahrawi akan bertanggung jawab. Sebagai bangsa yang besar, kita tidak perlu takut dengan ancaman apapun, karena niat untuk memperbaiki prestasi dan masa depan sepak bola nasional," tegas Imam Nahrawi di sela kunjungannya ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Menurut Menpora, langkah yang dilakukannya saat ini telah membuka berbagai hal terkait degan kebobrokan tata kelola persepakbolaan nasional. Mulai dari mafia bola, sepak bola gajah, pengaturan skor dan lain sebagainya yang selama ini ditutup-tutupi dan telah merusak pembinaan sepakbol nasional.
“Kita tidak ingin anak cucu kita yang berlatih keras untuk menjadi atlet atau pesepakbola, gagal menjadi pemain nasional dan berprestasi karena ulah tangan-tangan kotor mafia,” tambah mantan Sekjen PKB ini.
Menpora, pun menyayangkan peristiwa penangkapan para petinggi FIFA oleh pihak FBI. Apalagi mereka ditangkap saat mempersiapkan kongres untuk pemilihan ketua FIFA yang baru. "Induk persepakbolaan dunia juga tidak lepas dari ketidak beresan. Kasus ini menjadi perhatian dunia karena karena ada dugaan korupsi yang telah berlangsung cukup lama," kata dia.
Seperti diberitakan media, sedikitnya ada enam pejabat tinggi FIFA yang ditangkap di antaranya wakil presiden serta presiden Concacaf atau presiden federasi sepak bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia. Pejabat yang ditangkap selanjutnya akan diekstradisi ke Amerika Serikat.
"Ini menujukkan bahwa di FIFA juga ada masalah. Karena itu rakyat jangan takut dan tak usah gentar. Kalau selama ini mengagung-agungkan mereka sesungguhnya saat ini ada masalah yang sangat besar," tegas pembantu Presiden Jokowi ini.
Demi memajukan sepak bola nasional, kata Imam, pihaknya telah menyiapkan konsep yang dinilai tepat dikembangkan di Indonesia termasuk akan memperkuat Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) yang saat ini sudah tersebar diseluruh Indonesia.