Petinggi PDIP Puji Pengorbanan Muhaimin demi Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Langkah politik Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang memutuskan tak mau menjadi menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dari PDIP selaku mitra di Koalisi Indonesia Hebat. Keputusan Muhaimin itu bahkan diyakini akan membuat KIH semakin solid dalam mendukung dan mengawal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Menurut Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah, langkah Muhaimin itu mencerminkan sikap politik yang bersedia berkorban demi kepentingan yang jauh lebih besar. Karenanya, kata Basarah, sudah semestinya Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada Muhaimin dan PKB.
"Ketulusan sikap Muhaimin akan menambah soliditas dan semangat partai-partai pendukung Jokowi-JK. Presiden Jokowi wajib memberikan apresiasi terhadap pengorbanan Ketua Umum PKB yang telah memimpin massa PKB dan kalangan NU untuk mendukung pemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 lalu," ujar Basarah di Jakarta, Jumat (24/10).
Menurut Basarah, partainya sangat menghormati sikap politik Muhaimin itu. Terlebih, Muhaimin juga mengkomunikasikan keputusannya itu dengan Jokowi, JK maupun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Sebelum beliau (Muhaimin) memutuskan hal tersebut, beliau datang menemui Pak Jokowi, Pak JK, dan Bu Mega untuk bicara baik-baik dan elegan. Sikap Pak Muhaimin tersebut dapat menjadi contoh bagi ketum-ketum parpol yang lain agar dunia kepartaian kita semakin sehat,” ujar Basarah.
Sebelumnya, Muhaimin melalui akunnya di Twitter bercuit tentang keputusannya untuk tidak jadi menteri di kabinet Jokowi-JK. Alasannya, karena pria yang dikebal dengan sapaan Cak Imin itu ingin fokus mengurus PKB.
Menurut Wakil DPP PKB Daniel Djohan, sebenarnya keputusan Muhaimin itu sudah dikaji jauh-jauh hari sebelumnya. Sebab, sudah sejak beberapa bulan lalu Muhaimin ingin melepaskan jabatan menteri demi membesarkan PKB.
Karenanya, kata Daniel, keputusan Muhaimin bukanlah hal mengejutkan bagi politikus PKB lainnya. “Karena tujuannya agar bisa lebih fokus mengurus partai dan tidak ingin menjadi beban bagi Pak Jokowi,” tegas Daniel.(ara/jpnn)