Petinju M. Rachman Bangkit Lagi, Jadi Juara Dunia Tertua di Indonesia
Diremehkan, Tak Punya Pelatih, Hanya Ditemani IstriJumat, 22 April 2011 – 10:33 WIB
Dia juga memuji Rachman. Sebab, saat meraih gelar juara dunia itu, dia tidak muda lagi, hampir memasuki usia 40 tahun. "Kami bangga karena dia telah berhasil mengharumkan nama Indonesia. Istimewanya, dia sudah tua. Kalau saya boleh sebut, tua-tua nanas, makin tua makin ganas," ujar Andi.
Rachman menceritakan, kesuksesannya membawa pulang gelar juara dunia tak bisa dilepaskan dari sikapnya selama ini. Dia memang sengaja berangkat diam-diam ke Thailand. Dengan cara begitu, dia menjadi lebih tenang dan tidak terlalu terbebani. "Lebih baik begini (berangkat diam-diam). Saya bisa lebih berkonsentrasi. Selain itu, tidak ada pikiran lain-lain dari saya. Mungkin berbeda kalau rame-rame berangkatnya," ucapnya saat ditemui di Jakarta kemarin (21/4).
Keberhasilan Rachman itu harus dilalui dengan jalan cukup panjang. Sebab, dia sebenarnya sudah dianggap habis oleh insan tinju tanah air. Bisa jadi, karena anggapan itu pula, nyaris tidak terdengar rencana pertarungannya. Petinju kelahiran Merauke, Papua, itu mengatakan, keberhasilannya bertanding melawan juara dunia dari Thailand tidak didapatkan dengan mudah. Kesempatan itu didapat karena dia memang sering bertarung di luar negeri.