Petral Dibekukan, Pertamina Hemat Rp 2,8 T
jpnn.com - JAKARTA – Penghematan pengadaan minyak dan produk minyak hingga USD 208,1 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun berhasil dicatatkan Pertamina. Itu terjadi setelah setahun Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dibekukan dan diganti Integrated Supply Chain (ISC).
VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan, transformasi ISC bertujuan meningkatkan efisiensi dan memperkuat transparansi. Setelah Petral dibekukan, ISC diperkuat dengan mengembalikan fungsi dan meningkatkan kewenangannya. ''Salah satu efisiensinya dari evaluasi ulang kontrak pembelian sebelumnya,'' ujarnya kemarin (8/2).
Salah satu renegosiasi tersebut adalah kontrak evergreen dengan Saudi Aramco yang memasok 120 ribu barel per hari. Proses negosiasi ulang berhasil. Sejak Juni 2015, Saudi Aramco bersedia tidak lagi mewajibkan Pertamina menerbitkan letter of credit (L/C). Keberhasilan itu disebut Wianda sebagai bentuk kepercayaan pemasok kepada BUMN energi tersebut.
''Berapa sen pun yang dapat kami hemat, Pertamina akan lakukan upaya terbaik untuk meraihnya. Tentu saja sesuai dengan kaidah-kaidah dan best practices yang ada,'' kata Wianda.
Dia menjelaskan, setelah dipegang ISC, Pertamina lantas mengundang daftar mitra usaha terseleksi (DMUT) untuk terlibat langsung dalam pengadaan minyak mentah dan produk BBM. Siapa saja yang masuk DMUT juga diperketat. Berbagai kualifikasi diperbaiki. Detail bisnis perusahaan, detail laporan keuangan, dan detail bank harus dibenahi.
''Hasilnya, peserta tender lebih variatif, harga kompetitif, dan posisi tawar makin tinggi,'' terangnya. Pengadaan yang berjalan saat ini jauh lebih baik dan menghilangkan potensi conflict of interest. Wianda lantas menyatakan bahwa proses sekarang lebih akuntabel dan kredibel.
Dalam setahun ini, lanjut dia, ISC melakukan lima program terobosan. Program ISC 1.0, antara lain, memotong perantara dari rantai suplai serta meningkatkan pemanfaatan dan fleksibilitas dari armada laut Pertamina. Terobosan lain, memberikan kesempatan yang sama dan adil bagi semua peserta pengadaan.
Selain itu, ISC menerapkan penawaran yang transparan dan mengurangi biaya. Caranya adalah menerapkan pembayaran telegraphic transfer (TT). Ada pula efisiensi dalam pengadaan dengan mengoptimalkan penggunaan kapal-kapal yang dikelola Pertamina. ''Sepanjang tahun lalu, ISC menghemat sekitar USD 208,1 juta untuk Pertamina,'' jelasnya. (dim/c14/oki/pda)