PGN Akan Fokus Efisiensi dan KPI yang Berorientasi pada Return Investasi
Perseroan, lanjut Arcandra, juga berupaya melakukan berbagai perbaikan lain di antaranya terkait dengan key performance indicator (KPI) dari kinerja pegawai dan direksi.
Jika sebelumnya KPI di PGN dihitung berdasarkan berapa banyak investasi yang dilakukan, maka KPI tersebut diubah. Saat ini perhitungan KPI didasarkan atas berapa banyak return yang dihasilkan dari sebuah investasi. Jadi tidak lagi berorientasi pada jumlah investasinya.
"Menurut hemat kami itu akan menjadi kunci bagi BUMN seperti PGN bisa berkembang dengan baik," lanjutnya.
Arcandra mengakui bahwa tidak mudah untuk mengubah mindset dari sisi sumber daya manusia. Jika sebelumnya melihat investasi dari jumlahnya yang sebanyak mungkin menjadi berapa banyak return investasi untuk perusahaan.
Untuk mengubah mindset itu pihaknya berusaha memberikan pengertian dan training kepada seluruh pegawai dan manajemen di PGN. Bahwa dalam mengelola sebuah korporasi profit itu penting dan inilah yang menjadi kunci tumbuhnya sebuah perusahaan.
"Kami juga memberikan pengertian kepada stakeholder. Bahwa sebaiknya KPI yang diukur di PGN bukan pada jumlah investasinya, tetapi pada return yang harus diperoleh dari sebuah investasi. Di industri migas rata-rata internal rate return dari sebuah investasi itu minimal sekitar 15 persen," imbuhnya.
Arcandra menegaskan bahwa profitabilitas penting untuk menjaga keberlangsungan usaha PGN kedepan. Karena itu laporan keuangan menjadi sangat krusial. Jika laporan keuangannya negatif tentunya juga akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan.
"Kami di PGN berusaha agar kinerja keuangan terus membaik, sehingga ketika perusahaan membutuhkan pendanaan dari luar bisa mendapatkan yield yang kompetitif," katanya. (jlo/jpnn)