PGN Genjot Infrastruktur Pipa untuk Dongkrak Laba
jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur penyaluran gas bumi. BUMN yang kini dipimpin Hendi Prio Santoso itu ingin masyarakat maupun kelompok usaha pengguna gas bumi bisa semakin mudah mendapatkan bahan bakar non-fosil itu.
Hendi mengungkapkan, selama delapan tahun ini PGN telah membangun jaringan pipa sepanjang 9.011 kilometer di Pulau Jawa dan Sumatera. Padahal, pada 2007 panjang pipa milik PGN baru 5.359 km.
“PGN sedang fokus membangun jaringan pipa. Kami melakukan percepatan dengan membangun jaringan pipa di berbagai wilayah Indonesia,” kata Hendi dalam siaran pers ke media, Minggu (5/4).
Menurutnya, PGN selama setahun terakhir ini terus menggenjot pembangunan pipa. Di antaranya adalah jalur pipa distribusi gas bumi di Lampung sepanjang 90 kilometer, pipanisasi gas bumi Tanjung Uncang-Panaran di Batam sepanjang 18 kilometer, pipa Cikande-Bitung sepanjang 30,5 kilometer, serta proyek clustering compressed natural gas (CNG) di Tambak Aji Semarang.
Sedangkan untuk pembangunan pipa Kalimantan - Jawa I atau Kalija I sepanjang 207 km hingga per 13 Maret lalu sudah mencapai 49,5 persen. “Jadi diharapkan beberapa bulan ke depan sudah bisa digunakan," kata direktur utama di PGN itu.
Selain itu, PGN juga tengah menanti realisasi proyek pipanisasi Duri-Dumai-Medan. Proyek itu dibagi dalam dua tahap, yakni Duri-Dumai di Riau sepanjang 130 kilometer, dan Dumai-Medan sepanjang 319 kilometer.
Meningkatnya pemanfaatan gas bumi itu juga berimbas pada peningkatan laba PGN. Pada 2014 lalu, PGN mengantongi pendapatan Rp 40,28 triliun dengan laba bersih Rp 11,6 triliun. Realisasi tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan pendapatan 2007 sebesar Rp 8,8 triliun dengan laba bersih Rp 3,08 triliun.
Hendi menambahkan, upaya PGN meningkatkan jaringan pipa juga dalam rangka memperkuat program pemerintah tentang konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas. PGN bahkan siap memelopori program konversi itu dengan merambah daerah-daerah yang belum tersentuh.