Pidato di Monumen Jogja Kembali, Sultan HB X Ingatkan Lurah Harus Netral
"Ada kekhawatiran soal keindonesiaan kita, seiring lunturnya persaudaraan, dan luruhnya Indonesia sebagai rumah bersama, hanya karena kontestasi politik semata," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, seiring berkembangnya teknologi, media sosial kerap menjadi kubangan pergunjingan sosial, seiring kemampuannya menjadi alat yang ampuh, sebagai senjata dalam pertarungan politik.
Kondisi itulah, yang menurut dia, dikhawatirkan akan mempertajam polarisasi masyarakat.
Seiring semangat "Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi", Sultan mengatakan tugas lurah dan pamong kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta perlu menjadi kekuatan moral serta turut meredam konflik emosional, mengajak masyarakat serta memberdayakan Jagawarga, untuk menjaga pesta demokrasi dengan mengedepankan nurani, nalar, dan akal sehat.
"Semua hanya bisa terlaksana, apabila lurah dan pamong mengedepankan sikap netral, mengedepankan iklim kondusif dan kohesi sosial," kata Gubernur DIY. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: