Pikul Agama
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - SAAT ikut memikul tandu dewa Cheng Ho di Semarang, Minggu pagi lalu, pikiran saya melayang ke Kumaila nan cantik.
"Tidak ada agama yang masuk akal," judul podcast anak muda hafal Qur'an dan lulusan Institut Ilmu Al-Qur'an yang sekarang lagi viral itu.
Tandu itu berat sekali. Dipikul empat orang. Banyak yang berebut ingin memikulnya, termasuk tokoh-tokoh Tionghoa Semarang.
Jam 05.00 pagi mereka sudah berkumpul di Kelenteng Besar Tay Kak Sie. Di Jalan Lombok.
Dari situlah Dewa Cheng Ho diarak menuju Kelenteng Agung Sam Poo Kong. Bersama abu hio selama setahun di kelenteng tersebut.
Saya harus tahu diri. Maka begitu keluar dari Kelenteng Tay Kak Sie, saya ingin menyerahkan posisi saya ke tokoh lain.
"Sudah tidak kuat?" tanya ketua panitianya, Novi Sofian.