Pikul Agama
Oleh: Dahlan IskanSaya malu menjawab tidak kuat lagi. Novi cantik sekali. Lima ''i''.
Dia aktivis Tionghoa terkemuka di Semarang. Pengusaha. Dua anaknya laki-laki semua, sudah dewasa semua, ganteng-ganteng semua.
Ternyata adik-adik Novi juga sama cantiknya. Pun ibunya. Kakak laki-lakinya, Tommy Su, selalu juara karaoke lagu Mandarin tingkat nasional.
"Kalau masih kuat, terus saja, Pak," ujar Novi.
"Enggak enak dengan yang lain," jawab saya.
"Mboten menapa-menapa," kata Novi lagi.
Maka saya pun terus memikulnya. Sepanjang Jalan Lombok. Penuh manusia di kanan-kirinya. Sebagian menonton.
Ada juga yang tiba-tiba ke tengah jalan, menghadap tandu, lalu sembahyang di depan saya –maksud saya di depan Dewa Cheng Ho.