Pilih Bekerja, Siswa Putus Sekolah Tinggi
Minggu, 18 Desember 2011 – 10:57 WIB
Athoillah menyebutkan, saat ini di Kabupaten Cirebon tercatat 24 SMP Terbuka dan lima SMP Satu Atap. Keberadaan sekolah ini, tambah dia, dimaksudkan untuk membantu anak-anak usia sekolah yang tidak mampu. "Mudah-mudahan dengan program-program tersebut angka putus sekolah terutama tingkat SD dapat ditekan," ujarnya.
Sementara itu, Ryan (12) anak yang putus sekolah asal Desa Wanasaba Lor, Kecamatn Talun mengataku sangat terpaksa menjalani pekerjaan sebagai pengamen. “Saya tidak bisa nerusin ke SMP, karena biaya masuk sekolah dan seterusnya sangat mahal. Ditambah karena orang tua juga pekerjaannya tidak menentu, lebih sering mengganggurnya,” ujarnya. “Saya waktu dulu, punya cita-cita ingin jadi polisi. Namun ya bagaimana, sekarang saja tidak sekolah,” pungkasnya. (via)