Pilihan Politik Pengaruhi Perilaku Bermedsos Netizen Indonesia
"Di grup A, begitu pendukung paslon 1 posting, pendukung satunya langsung del...del (hapus). Sama juga kalau pendukung paslon 2 yang posting, pendukung paslon lawannya juga langsung del...del. Di grup yang lain begitu juga kelakuannya" kata Dodi.
Survei nasional tentang Media Sosial, Hoaks dan Sikap Partisan Dalam Pilpres 2019 yang digelar Indikator Politik Indonesia mengungkap, capres petahana Joko Widodo, secara umum, unggul di kalangan pengguna internet dibanding penantangnya, Prabowo Subianto.
Meski demikian, elektabilitas Jokowi justru paling tinggi berada di kalangan non-pengguna internet.
"Lima puluh dua persen pengguna internet mendukung Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya dipilih 39 persen pengguna. Tapi yang memilih paslon nomor 1 justru lebih banyak dari kalangan non-pengguna, jumlahnya 57 persen," terang Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator (8/1/2019).
Survei ini juga mengungkap betapa netizen yang semakin tertarik pada isu politik, maka semakin besar peluangnya untuk terpapar isu-isu personal dari capres.
Ada sekitar 20 persen responden yang pernah mendengar tuduhan bahwa Jokowi terlahir dari orang tua non-Muslim.
Di sisi lain, sekitar 30 persen responden pernah mendengar isu keterlibatan Prabowo dalam kasus penculikan aktivis tahun 1997/1998 lalu.