Pilkada DKI, Cerdas Mencermati Hasil Survei
Belum lama ini Indonesia Watch for Democracy (IWD) mempublikasikan hasil kajian tentang akurasi hasil survei dan quick count pada Pilkada DKI putaran pertama (27/2). Hasilnya, LSI Denny JA termasuk yang terburuk.
“Tidak hanya akurasinya terendah, LSI Denny JA juga salah memprediksi pemenang,” ungkap Direktur Eksekutif IWD Endang Tirtana (Jumat, 14/4). LSI Denny JA memprediksi pasangan Agus-Sylvi menang dan lolos ke putaran kedua.
IWD mengingatkan kepada publik untuk berhati-hati dalam membaca hasil survei elektabilitas. “IWD melihat lembaga survei juga bekerja sebagai konsultan salah satu kandidat, padahal seharusnya dipisahkan dengan fungsi sebagai kegiatan penelitian ilmiah,” pesan Endang.
Sebagai catatan, pasangan calon Anies-Sandi mengakui Polmark pimpinan Eep Saefullah Fatah sebagai konsultan yang disewanya. Belakangan video Eep yang dituding menyerukan politisasi masjid viral di media sosial, meskipun dibantah pihak Eep sebagai video editan.
Lebih jauh IWD mendesak transparansi dan akuntabilitas lembaga survei, dalam hal pendanaan maupun metodologi riset. “Publik harus dilindungi dari efek destruktif lembaga survei,alih-alihmemberi panduan yang rasional dan meningkatkan kualitas demokrasi,” pungkas Endang. (jpnn)