Pilkada Jakarta 2024: Tokoh Multietnis Ini Siap Menangkan Paslon RIDO 1 Putaran
Ada alasan kuat mengapa kesemua etnis bersatu. Tak lain karena mereka sama-sama melihat latar belakang dan rekam jejak berupa kinerja.
"Mereka (tokoh Multi-Etnik -red) kan lihat latar belakang orang. Di perbandingkan antara (nomor urut -red) 1 dan 3. Dua memang tidak dihitung. Yang ke-3 ini belum teruji. Rano (Karno -red) pernah jadi Gubernur dua kali, tapi mengecewakan Banten," kata Haji Odink.
"Sedangkan Ridwan Kamil jadi Wali Kota dua kali, berhasil. Jadi Gubernur berhasil. Kalau dia mencalonkan diri di Jawa Barat, ini menang mutlak. Nah, kenapa dia ditaruh di Jakarta? Jakarta ini akan jadi kota baru. Masa transisi dari DKI ke DKJ. Kota global, kota pusat ekonomi nasional dan ada aglomerasi didalam itu," tambahnya.
"Jadi harus ada orang yang punya pengalaman khusus dan kemampuan profesional yang juga mumpuni untuk membuat kota baru ini menjadi kota maju, setara dengan kota-kota besar di dunia. Nah, orang yang tepat untuk itu hanya RK (Ridwan Kamil -red)," jelas dia menambahkan.
Rekam lainnya yang dimiliki RK ialah melalui pembangunan masjid di Qatar, Gaza, kawasan Kuningan Jakarta. Kemudian ada kawasan Kemayoran yang turut dipoles pembangunannya. Rentetan prestasi itu membuat multi etnik yang berada di Jakarta sepakat untuk memenangkan Ridwan Kamil - Suswono menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DK Jakarta 2025-2030.
"Sekarang kurator di IKN. Semua karyanya jelas, pikirannya cerdas, inovasinya juga berpihak betul kepada kehidupan masyarakat. Nah sosok ini yang paling tepat memimpin kota transisi ini menuju Jakarta Baru Jakarta Maju. Artinya sesuai dengan misi ini. Sesuai dengan paradigma ini," ucap Haji Odink.
Seperti dikatakan Haji Odink bahwa saat ini telah terdapat dukungan dari 22 etnik terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Suswono. Diantaranya berasal dari beragam etnis di Pulau Sumatera, mulai dari Aceh hingga Lampung.
"Kemudian juga ada dari Sumatera Barat, Sulut, Sunda, Jambi, Maluku, Maluku Utara, Bangka Belitung, Kaltim, Jateng, Papua, Makassar, Betawi, Banten, Batak, NTB, Riau, Madura, Aceh, Bali, Lampung, NTT, Bengkulu," urai dia.