Pilkada Papua 2024 Tanpa Paulus Waterpauw, Pemuka Adat & Agama Serentak Suarakan Keresahan
"Kami semua sangat kecewa dengan kebijakan partai di tingkat pusat, dengan kepentingan mereka telah mengorbankan kepentingan rakyat Papua," tukasnya.
Ia menambahkan, Waterpauw ialah sosok idola karena memiliki keunggulan sendiri, dimana bisa diterima seluruh generasi. Maka dengan dizolimi maka seluruh generasi ini turut kecewa.
Sementara, Pendeta John Leleuly menyampaikan kenapa harus Waterpauw yang menjadi Gubernur Papua? Karena dinilai sosok pemimpin yang taat beribadah.
"Waterpauw orang yang takut akan Tuhan dan rendah hati. Sejak dulu kami selalu berdoa dan bersyukur seorang Waterpauw yang disiapkan sebagai calon Gubernur, tetapi tiba-tiba suasana politik berubah. Sehingga kami sangat kecewa," tuturnya.
Namun, di sisi lain ia menyampaikan Waterpauw harus tetap bersabar, sebab ada rencana indah dari Tuhan yang sudah dipersiapkan.
Kemudian, Pendeta Nastali Modouw menyoroti soal karir Waterpauw selama menjabat di Papua yang tidak cacat. Sukses dalam memimpin dari berbagai sisi, karena pria yang akrab disapa Kaka Besar tersebut sangat dihormati dan disegani.
"Dia sangat merakyat, maka rakyat Papua suka dan sangat menghormatinya. Lihat aja setiap ada konflik, kalau Waterpauw datang masalah langsung selesai dan kembali berdamai. Artinya beliau dapat menciptakan situasi dan kondisi dengan baik sehingga kondusif," ungkap Pendeta sekaligus Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Wilayah Kabupaten Jayapura ini.
Menurutnya, Waterpauw adalah kader putra Papua terbaik dan layak memimpin Papua. Sayangnya, negara tidak menghargai pengabdiannya selama ini sebagai ujung tombak dan selalu berada di garis depan menyelesaikan berbagai peristiwa.