Pimpin Apersi, Junaidi Bertekad Tingkatkan Profesionalisme Organisasi
Dia pun tidak memungkiri bahwa masih terjadi backlog atau selisih pasokan dan permintaan rumah. Namun dia menegaskan, perlu data, rumusan dan kriteria yang jelas soal backlog itu.
"Kalau memang backlog tinggi kenapa faktanya serapan tidak sesuai harapan. Ini berarti ada miss di antara pemangku kepentingan," katanya.
Selain itu, dia juga menilai persoalan backlog terjadi karena masalah pendapatan terutama masyarakat berpenghasilan rendah tidak mengalami kenaikan.
"Pendapatan masyarakat tidak sebanding dengan harga rumah yang melonjak. Makanya perlu dipikirkan pola subsidi yang tepat," ujar Junaidi.
Dia menegaskan, Apersi lebih fokus pada rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Junaidi optimis bisa mensukseskan penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Tak lupa, dia mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan perhatian dan ruang lebih kepada masyarakat berpenghasilan tidak tetap.
"Mungkin inilah data di antara masyarakat yang paling banyak membutuhkan rumah," papar dia.
Junaedi juga berjanji menuntaskan masalah dan kendala bagi pengembang di daerah untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat. Serta mensukseskan program pemerintah dalam mendorong sejuta rumah untuk masyarakat.