PISPI Menyikapi Krisis Petani Muda dengan Cara Ini
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Sarjana Pertanian mengadakan serangkaian kegiatan yang menjadi puncak agenda Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (12/5).
Muhammad Adnan Anwar selaku ketua panitia menyampaikan tiga rangkaian kegiatan Perhimpunan Mahasiswa Pertanian Indonesia yakni seminar, call of papper dan Rembug.
Menurutnya, sebanyak 45 judul telah diterima panitia dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan beberapa lembaga riset untuk kegiatan call of paper. Bahan tersebut terkait persoalan dan perspektif untuk meningkatkan daya pikat dan ketertarikan generasi muda berwira usaha dan berkecimpung di agrobisnis.
Ketua BPW PISPI Sulawesi Selatan, Suwardi Bakri menyampaikan pada aspek demografi dan struktur umur angkatan kerja di sektor pertanian banyak diisi orang tua, 62 persen tenaga kerja di sektor pertanian berusia lebih dari 45 tahun.
Dia juga menyampaikan bahwa lebih dari 70 persen pada tahun 2045 komposisi demografi Indonesia, usia produktif angkatan kerja. World Bank, telah melakukan kajian dan rekomendasi berdasarkan tipe negara antara lain: pre-dividend, early-dividend, late-dividend, dan post dividend.
“Kategori late-dividend ini menekankan pada percepatan pembukaan lapangan kerja produktif untuk mengantisipasi pertumbuhan populasi dan menikmati bonus demografi di masa mendatang,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan dalam sambutannya diwakili Asisten II mengapresiasi Sulsel menjadi tempat pelaksanaan rembug PISPI. Pasalnya, pertanian Sulawesi Selatan adalah pilar pembangunan pertanian nasional.
Tercatat ada 21 propinsi di Indonesia yang sebagian berasnya di supply dari hasil produksi beras Sulawesi Selatan. Presiden Jokowi pun menyampaikan pesan dan harapan agar Sulsel terus menjaga produksi pertaniannya.