PKS Ngebet Ada Poros Ketiga demi Munculkan Capres Alternatif
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyambut baik pertemuan elite partai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang membicarakan persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hidayat mendukung jika ada wacana pembentukan poros ketiga di luar kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
“Tentu, kami sangat menyambut kalau bisa terbentuk poros ketiga untuk capres. Pertemuan itu saya kira baik-baik saja dalam konteks persiapan Pilpres yang lebih baik,” kata Hidayat di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (9/3).
Menurut Hidayat, Indonesia memerlukan alternatif-alternatif pemimpin yang lebih baik. Wakil ketua MPR itu sangat berharap agar poros ketiga di Pilpres 2019 bisa terealisasi.
“Kalau pemimpin yang dipilih ternyata tidak menghadirkan apa yang diharapkan rakyat dan tidak melaksanakan janji-janjinya tentu diperlukan alternatif-alternatif (pemimpin),” katanya.
Lebih lanjut Hidayat menambahkan, jika ada poros ketiga maka di Pilpres 2019 nanti terdiri dari kubu PD-PAN-PKB, Partai Gerindra-PKS, serta koalisi pengusung Joko Widodo. Politikus asal Prambanan, Klaten itu menilai tiga poros koalisi tersebut mirip Pilkada DKI 2017.
“Itu akan seperti mengulangi Pilgub di DKI Jakarta, ya tidak apa-apa kalau terjadi seperti itu saya kira baik-baik saja. Karena sekali lagi rakyat memerlukan alternatif-alternatif yang terbagus,” ungkapnya.
Lantas, apakah jika PKS kembali berkoalisi dengan Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2019? Hidayat mengatakan, PKS masih menunggu keputusan dari Partai Gerindra.
Sampai saat ini, kata dia, Partai Gerindra belum memutuskan secara resmi mengusung Prabowo. Bahkan, mantan Danjen Kopassus itu belum menjawab apakah bersedia atau tidak dijadikan capres lagi oleh Partai Gerindra.
“Artinya, belum ada keputusan. Kami tentu menunggu,” katanya.(boy/jpnn)