PLBN Skouw, Keindahan di Ujung Timur Indonesia
jpnn.com, JAYAPURA - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kampung Skouw, Distrik Muara, Kota Jayapura, Papua kini makin cantik. Dahulu, pos perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea ini gersang, pengunjungnya tidak banyak. Sekarang? Menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat.
Bangunan PLBN sekarang berlantai dua. "Keren sekali, padahal 2015 lalu, tempat ini gersang. Jika datang bersama keluarga, paling berfoto di gerbang masuk menuju PNG lalu pulang," kata Mulyati, seorang pengunjung yang memboyong keluarganya, Minggu (30/4).
Buat Mulyati, dia akan menjadikan daerah perbatasan sebagai tempat rekreasi jika suatu saat ada keluarganya dari luar daerah berkunjung ke Jayapura. “Hanya saja tak tersedia souvenir atau jajanan yang bisa dibeli, sehingga saya harap ada yang bisa menyediakan itu nantinya,” katanya kepada Cenderawasih Pos.
Memang tak bisa dipungkiri jika perbatasan antara PNG dan RI (Kampung Skouw) kini menjadi destinasi wisata. Ratusan deretan kendaraan roda dua maupun empat berjejeran di sekitar kantor PLBN.
Kepala Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Setda Papua, Suzana Wanggai mengaku, perbatasan PNG dan RI pada tahun 2015 sangat jauh berbeda dengan 2017. Kini, jumlah pengunjung ketika libur tiba bisa meningkat tiga kali lipat.
"Dahulu pengunjung saat libur tiba hanya 500 orang saja, namun kini bisa mencapai 1.500 pengunjung. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bisa saya temui di sini,” tuturnya.
Pengawas di PLBN pun sampai kewalahan saat pengunjung ramai. “Untuk masuk melalui PLBN tak ada pungutan yang kami berlakukan pada pengunjung, hanya pengawasan terpadu kami terapkan dan tetap menguji setiap barang bawaan pengunjung,” jelasnya.
Tahun ini kata Suzana, akan ada pembangunan tahap kedua di PLBN. Seperti lahan parkir bagi setiap pengunjung, pembangunan pasar, pembangunan wisma dan lokasi penukaran uang. Dia memprediksi jika pembangunan itu selesai, maka PLBN yang berbatasan langsung dengan PNG akan menjadi wisata terpopuler di Kota Jayapura.