Please, Warga Muhammadiyah Tak Usah Berbelanja di Toko Modern
jpnn.com - JOGJA - Maraknya toko modern berjejaring di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menarik perhatian khusus Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY bahkan sudah menyurati Pemkab Sleman untuk menata toko modern.
Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata mengatakan, pihaknya telah mengirim surat berisi rekomendasi agar keberadaan toko modern tidak mematikan ekonomi masyarakat kecil. Muhammadiyah juga sudah punya imbauan untuk anggotanya.
”Dalam berbagai ceramah, dai-dai dari Muhammadiyah juga telah kami minta untuk tidak belanja di toko berjejaring,” ujarnya seperti diberitakan Radar Jogja.
Gita menegaskan, Muhammadiyah secara sikap sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah yang menolak keberadaan toko modern berjejaring. Terutama yang tempatnya berdekatan dengan perkampungan. Itu yang langsung berdampak di masyarakat.
Menurutnya, toko-toko kecil mati karena kalah bersaing. Hanya saja, PWM Muhammadiyah DIY tidak bisa mengeluarkan fatwa mengharamkan toko modern berjejarjing sebagaimana NU Jawa Tengah.
”Untuk fatwa itu berada di Majelis Tarjih. Sekarang, aksi yang bisa kami lakukan,” tandasnya.
Gita menambahkan, Muhammadiyah juga tengah merumuskan konsep supermarket yang tidak mematikan toko-toko kecil ataupun pasar tradisional. Misalnya, barang dagangan dari supermarket bisa disalurkan ke toko-toko kecil milik warga.
Dengan demikian warung-warung kecil tetap bisa bersaing dengan toko berjejaring yang menjamur. ”Sekarang masih kami godok terus bentuknya yang paling pas,” tambahnya.