PLN Alami Defisit 215 MW
Senin, 03 Mei 2010 – 13:22 WIB
kelistrikan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Tenggara (Sulselrabar), Sabtu 1 Mei.Akibatnya, sejumlah daerah di wilayah ini kembali terancam pemadaman.
General Manager PLN Sulselrabar, Ahmad Siang malam tadi menyebutkan, PLTG Sengkang keluar sistem sekitar pukul 04.42 Wita, kemarin. Kontribusi Sengkang, kata dia, berkisar 22,32 persen atau 195 MW (PLTG Sengkang) dan PLTA Suppa sebesar 20 MW. Nilai pembelian untuk kapasitas 195 MW PLTG Sengkang sekira Rp 75 juta per jam. Ahmad Siang mengaku sampai saat ini pihaknya belum memperoleh pemberitahuan secara tertulis dari PT EEES (Energy Equty Epic Sengkang) mengenai penyebab mereka keluar dari sistem.
Mengantisipasi terjadinya pemadaman yang lebih besar, Ahmad Siang kemudian meminta pelanggan industri untuk menggunakan genset. Dari pelanggan industri ini, kata Ahmad Siang, mereka mendapatkan pasokan daya 76,2 MW, sehingga defisit daya tersisa 138,8 MW.Menurut dia, semua pembangkit lain yang memperkuat sistem kelistrikan Sulsel dalam kondisi normal. PLTA Bakaru 126 MW, pembangkit terbesar kedua, beroperasi cukup optimal.