PLN Bukukan Pendapatan Rp135,4 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerbitkan laporan keuangan semester 1 2020.
Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, perseroan masih bisa membukukan kenaikan penjualan listrik sebesar 0,95% atau 1,129 GWh dari 118,522 GWh pada semester 1 2019 menjadi 119,651 GWh pada semester 1 tahun berjalan.
"Hal ini menjadikan pendapatan dari penjualan listrik PLN masih bertumbuh 1,5% atau Rp1,96 triliun dari Rp133,45 Triliun pada semester I 2019 menjadi Rp135,41 triliun pada semester tahun berjalan," ujar Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi.
"Semua ini diperoleh dengan tarif tenaga listrik yang tidak mengalami perubahan sejak 2017," sambung Agung.
Secara keseluruhan, sepanjang semester 1 2020, perseroan mampu membukukan pendapatan usaha Rp139,78 Triliun meningkat 1,6% dibandingkan semester 1 tahun lalu. EBITDA perusahaan semester 1 tahun 2020 senilai Rp35,29 triliun dengan EBITDA Margin sebesar 21,4 persen.
Agung menjelaskan peningkatan penjualan listrik didukung oleh pertumbuhan jumlah pelanggan, di mana sampai dengan akhir Juni 2020 telah mencapai 77,19 juta atau bertambah sebanyak 3,59 juta pelanggan dari posisi akhir Juni 2019 sebesar 73,6 juta pelanggan.
Untuk meringankan beban kelompok masyarakat yang paling terdampak, pemerintah memberikan stimulus dalam bentuk keringanan biaya listrik kepada pelanggan PLN daya 450 VA dan 900VA bersubsidi.
Program pembebasan tagihan dan keringan pembayaran tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyarakat yang paling terdampak pandemi.