PLN Incar Standar Pelayanan Internasional
Minggu, 18 Juli 2010 – 05:47 WIB
Untuk menjawab hal tersebut, Dahlan melontarkan jawaban bahwa PLN berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan listrik di Jawa harus sesuai dengan standar Internasional. Itu artinya, akan ada tambahan listrik bagi calon pelanggan baru. "Semua orang di PLN itu sebenarnya pinter-pinter. Mereka sudah tahu cara pemecahan masalahnya. Di Jawa, masalah waiting list akan diselesaikan tahun ini. Sedangkan di luar Jawa sedang dilakukan pengadaan."
SDM PLN yang berkualitas, lanjut dia, diikuti juga dengan langkah tranparasi yang dilakukan oleh jajaran manajemen PLN. Saat didapuk menjadi pimpinan PLN, Dahlan mengajukan dua syarat yang salah satunya adalah meminta semua jajaran direksi dipilih sendiri olehnya. Sehingga kekompakan visi dan misi PLN bisa terjaga hingga saat ini. Dan sejak awal masa jabatannya, jajaran direksi PLN langsung menghadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta mereka mengawasi tender yang dilakukan PLN. Selanjutnya, dokumen persyaratan tender terutama yang tergolong sensitif diserahkan pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk diperiksa isinya demi keterbukaan. Tak ketinggalna memberikan akses Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk bisa akses data keuangan PLN secara online dan real time. "Dengan langkah tranparansi ini, PLN sudah telanjang," selorohnya.
Yang paling utama, langkah terus menerus menambah pasokan listrik merupakan bentuk kesiapan PLN mewujudkan standar internasional. Dia memaparkan bahwa saat ini daftar tunggu sambungan saat ini sekitar 1500 MW. Dengan adanya rencana pembangunan PLTA untuk tambahan daya, maka akan ada tambahan pasokan. "Tapi meski ada listrik masih ada masalah transmisi, selanjutnya problem tiang travo," sebutnya. Tranmisi ditargetkan selesai pada Oktober, yang akan ditindaklanjuti dengan pengadaan 5.000 tiang travo. " Dengan demikian pada November sudah diselesaikan waiting list di Jawa."