PLN Jajagi Renmimbi untuk Capex
Kamis, 21 Januari 2010 – 16:51 WIB
Dahlan menegaskan, kemungkinan besar PLN akan menerbitkan obligasi baik dalam bentuk rupiah, dolar, bahkan renminbi untuk memenuhi kebutuhan capex tersebut."Semua masih terbuka. Obligasi bisa dolar, bisa rupiah, bisa renminbi. Bisa juga tidak ada obligasi sama sekali dan pakai pinjaman bank," tukasnya. Ia menambahkan, belanja operasional akan dimanfaatkan untuk kebutuhan BBM pembangkit, dan transmisi.Dahlan berpendapat, mulai 2010 pos belanja BBM mulai berkurang sejalan dengan beroperasinya seluruh pembangkit 10.000 megawatt (MW).
Sementara Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo menyatakan bahwa mencari pendanaan ke pasar akan lebih berat daripada perbankan."Persyaratan kalau pasar kita persiapkan saat pasar lebh murah kita persiapkan, seperti laporan keuangan. Laporan ingin dipercepat audit, akhir April atau awal Mei selesai. Tergantung pasarnya," katanya.