PLN Tandatangani 16 Proyek Rp 21,1 triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap menggarap 1.825,5 Mw proyek pembangkit yang merupakan bagian dari proyek 35 ribu Mega Watt (MW) dengan skema EPC (Engineering Procurement, Construction).
PLN juga siap membangun Transmisi 500 kilo Volt (kV) sepanjang 928 kilometer sirkit (kms) di Jalur Utara Jawa.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir didampingi jajaran direksi PLN menandatangani 16 proyek dengan nilai investasi pembangkit sebesar Rp 13 triliun (belum termasuk PLTD), nilai investasi transmisi sebesar Rp 2,1 triliun, dan biaya Long Term Service Agreement (LTSA) untuk lima tahun.
Dalam sambutannya, Sofyan menegaskan komitmen pemerintah untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dalam jangka waktu lima tahun 2014-2019, serta penyediaan tenaga listrik daerah terpencil, pulau terluar dan daerah perbatasan berdasarkan surat Kementerian ESDM No. 8261/23/MEM.L/2014 tertanggal 19 Desember 2015.
"Hal tersebut dalam memenuhi kekurangan pasokan daya, menggantikan pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien, menaikkan rasio elektrifikasi pada daerah yang elektrifikasinya masih tertinggal dan meningkatkan kemampuan pasokan daya untuk daerah perbatasan serta pulau terluar,” tutur Sofyan.
Menurut Sofyan, PLTGU Muara Tawar sangat strategis untuk memasok listrik ke pusat beban di Jakarta dan sekitarnya.
PLTGU Muara Tawar add-on dibangun di lokasi eksisting, untuk melengkapi PLTG yang sudah ada sebelumnya.
"Dengan memanfaatkan gas buang dari PLTG, PLN bisa memperoleh tambahan kapasitas sebesar 650 MW tanpa adanya tambahan bahan bakar gas/BBM, sehingga efisiensi pembangkit akan meningkat," jelasnya.